Free E-book Perpikir dan Berjiwa Besar by David J. Schwartz

NAH…. Kali ini saya bakalan mengulas dan memposting sebuah bacaan, sebuah buku Motivasional Best Seller yang patut kita baca untuk membangkitkan semangat dan memotivasi diri kita. Dalam membangun karir dan dunia kesuksesan kita perlu bahwa sikap dan cara berfikir kitalah yang menentukan kita sukses dan kita gagal. Kita harus bisa mengali sesuatu yang ada dalam diri kita, tetap berfikir bahwa kita bisa dan kegagalan hanyalah sebuah kabut yang mengahalangi penglihatan kita dan ternyata kabut itulah yang membawah dan menuntun kita kejalan kesuksesan yang lebih besar.

berfikir dan berjiwa BESAR David Joseph Schwartz (March 23, 1927) adalah  seorang profesor di Georgia State University, Atlanta, dan dianggap otoritas Amerika terkemuka pada motivasi, Memulai karirnya sebagai self-help coach dan life strategi pada akhirnya mendirikan sebuah Perusahan Konsultas yang memfokuskan padan pengembangan kepemimpinan lebih tepatnya sebagai self-motivated untuk banyak orang dalam mengembangkan karir dan membangun sukses terbukti dengan munculnya “THE MAGIC OF THINK BIG” yang membantu jutaan orang dalam menwujudkan mimpinya.

Bukunya banyak menceritakan pengalaman nyata yang alami dan ditangani sang author yang patut dijadikan sebagai bukti bahwa kekuatan pikiran seseorang dapat mengalahkan segalah tantangan. sementara ketakutan seseoranglah yang menghancurkan semua yang dia cita-citakan. Bila kita percaya bahwa kita akan berhasil maka kita pasti akan berhasil. Jadi intinya kita harus selalu berfikir positif dan yakin bahwa kita ini adalah orang hebat, kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan selama kita berusaha pantang menyerah. Kita adalah pribadi yang sangat berharga dan rugilah mereka yang tidak menghargai kita. Ingat kekuatan pikiran kitalah yang menentukan kemana kita nantinya dan seberapa sukses kita. Jika kita percaya bahwa kita bisa maka jalan kelar selalu ada pikiran kitalah yang akan mengarahkanya.

click link dibawah ini untuk mengunduh e-booknya

e-book terjemahan berfikir dan berjiwa besar (david schwartz)

Think and Grow Rich (Napoleon Hill) e-book

Seperi kita ketahui hidup butuh motivasi, apa lagi yang lagi galau dan ketemu banyak masalah dalam menghadapinya terutama kita yang sedang mencari jati diri, kita berada dalam dilema diantara mengejar cita-cita untuk sukses atau menjalani hidup dengan berprinsip pada kebaikan dan kasih.

Nah kayaknya buku yang telah saya baca ini patut saya rekomendasihkan, ternyata kita bisa mengejar cita-cita dan sukses dengan kerja keras yang berpegang teguh pada cinta, kasih dan Kebaikan.

 

Napoleon Hill (1983-1thinkandgrowerich970) adalah seorang penulis (author) best seller mengenai bukunya Berpikir dan Menjadi kaya. Dalam bukunya ia memuat penelitan selama bertahun-tahun mengenai orang-orang sukses pada zamannya, ia berdahli mengapa ada orang sukses dan ada orang tidak sukses “gagal”, akhirnya ia menemukan teori bahkan formula buat jadi kaya.

Nah…. bukunyasih banyak memuat mengenai orang-orang sukses yang memulai segalah sesuatu dari nol atau tidak punya apa-apa, hanya bermodalkan KEINGINAN, KERJA KERAS dan IDE tapi bener orang-orang tersebut bisa membangun kerajaan bisnis dan menghasilkan uang yang tak ternilai jumlahnya tapi semua butuh proses dan usaha. Intinya sih Jangan takut sama kegagalan kita harus kebal sama kegagalan karena pada saat kita memulai yang bakalan  kita temui itu kegagalan tapi kalo kita jago dan semangat bahkan anthusias buat menghadapi dan membasmi kegagalan. Kegagalan bahkan bosan dan nyerah!!! dan inget pada saat kita bisa sudah kebal terhadap kegagalan maka kesuksesan bahkan datang berlimpah sampai-sampai kita bahkan ngak tau dari mana datangnya.

Tapi…….. inget kalo kita punya IDE, Keinginan dan Hasrat yang kuat kita bisa sukses tapi harus punya kekebalan terhadap kegagalan kalo ketemu sama kegagalan lawan kalo perlu pake pedang (kayak di scenre 300, lihat semagat King Leonidas yang diperankan Gererld Buttler heheheehhe), bahkan rasa malu dan cemoohan orang dicuekin dan buktikann bahwa kita bisa jangan peduli perkataan orang selama kita berada pada jalan yang benar kita pasti punya kesempatan untuk mewujudkannya…!!!

Bicara mengenai mewujudkan impian… Napoleon Hill mencantumkan orang-orang yang betul-betul hebat dalam berusaha mengarungi hidup untuk mewjududkan mimpinya walaupun bermodalkan keterbatasan-keterbatasan tertentu tetapi mereka terus berusahan dan pantang menyerah sampai kekurangan itu tunduk pada keinginan mereka, diantaranya Andrew Carnegie Si Jutawan pengusaha Baja yang terlahir di keluarga biasa-biasa saja, Thomas Alva Edison yang bahkan hanya menyempatkan diri 3 bulan duduk dibangku sekolah, atau Hendry Ford yang tidak sempat menyelesaikan sekolahnya dan tidak begitu pintar bahkan tidak punya banyak relasi dalam memulai bisnisnya.

Kalo pengen baca, mendownload dan menerapkan teori sama formulanya klik link dibawah ini…

free e-book think and grow rich (napoleon hill) terjemahan

Cerita Motivasi (5 Ekor Monyet)

Lima Ekor Monyet

Sobat kebetuhan kali ini bakalan saya posting mengenai cerita ilustrasi yang menurut saya cukup bisa memotivasi kita… Nah kali ini saya poting sebuah cerita yang saya nemu di blog http://ceritayangmemotivasi.blogspot.com yang bener-bener bikin saya sadar arti impian dan ambisi…..!!!

monyet

 Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-2. Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda ?

Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-2 tersebut. Monyet A yang mula-2 mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-2 sampai akhirnya monyet A menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.

Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-2 sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik. “Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?” protes keduanya”.

Ada teman-2 yang memberitahu saya, bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh” jelas monyet C.

Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel. “Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas … Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?” tegas monyet E. Walaupun sudah dicegah oleh monyet C dan D, monyet E nekad naik …

Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang d iinginkannya…..

Renungan

Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini ?

Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke orang lain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka. Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-2 apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri. Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.

Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur. Orang-2 dengan karakter ABCD akan mengatakan kepada kita hal-2 seperti ini”,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-2 seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-2 dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya” atau mungkin kalimat “Kamu mau gagal kayak si X … lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh”. Bukankah hal-2 seperti itu yang sering kita dengar sehari-2 ?

Orang dengan karakter E akan selalu berpikir optimis dalam menjalankan sesuatu. “Kalaupun orang lain gagal melakukan sesuatu, belum tentu saya juga akan gagal” adalah kekuatan yang selalu memompa motivasinya.

Dan kegagalan orang lain dapat dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan.

Nah, saya akan memberikan satu ilustrasi lagi. Saya akan membawa anda ke tahun 70-an. Apa yang akan anda lakukan, bila suatu hari ada seorang mahasiswa bercelana jeans, kacamata tebal, bertampang culun, bajunya lusuh, datang menemui anda dan berkata “Saya punya suatu produk yang bagus, tapi saya tidak punya modal. Mau gak pinjamin saya modal 100 dollar ? Kalau produk ini sukses, kita berdua bakal jadi orang paling kaya di dunia lho”.

Hampir semua akan menghina dan mentertawakan mahasiswa tsb, bahkan mungkin menganggapnya gila.

Berapa orang yang akan menjawab “Wow, bagus sekali, coba jelaskan apa rencana anda, agar kita bisa sama-2 kaya ?” Mungkin satu orang diantara sejuta, mungkin juga tidak ada.

Bagaimana kalau saya katakan bahwa mahasiswa tersebut adalah Bill Gates, yang kini sudah mencapai impiannya menjadi orang terkaya di dunia ?

Bukankah itu dulu yang dilakukan Bill Gates pada awal karirnya . Dikelilingi orang type ABCD, ditolak, dilecehkan, dan berbagai macam hinaan lainnya. Untungnya, Bill Gates termasuk orang dengan karakter E. Dan dengan pengorbanan dan kerja keras, dia berhasil meraih impiannya.

” Jangan biarkan orang lain membunuh impian anda. Maju terus, hadapi semua rintangan dan raih impian anda. “

Sumber : resensi.net

Linus Benedict Torvalds

Linus Benedict Torvalds adalah seorang kebangsaan Finlandia yang lahir di Helsinki, Finlandia 28 Desember 1969. Pria yang disapa Linus ini terkenal lantaran menjadi perintis pengembangan Kernel Linux.

 

Linus trovalds

Linux terinsipirasi oleh Minix (sistem operasi yang dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum) untuk mengembangkan sistem operasi mirip-Unix(Unix-like) yang dapat dijalankan pada sebuah PC. Linux sekarang dapat dijalankan pada berbagai arsitektur lain.

Ketika Linus Torvalds, seorang mahasiswa Finlandia pendiam membagi-bagikan kode sumber (source code) kernel Linux seukuran disket via internet pada tahun 1991, ia sama sekali tidak menduga bahwa apa yang dimulainya melahirkan sebuah bisnis bernilai milyaran dolar di kemudian hari.

Ia bahkan tidak menduga Linux kemudian menjadi sistem operasi paling menjanjikan, yang bisa dibenamkan ke dalam server, komputer desktop, tablet PC, PDA, handphone, GPS, robot, mobil hingga pesawat ulang alik buatan NASA.

Tidak hanya itu, banyak maniak Linux (Linuxer) yang membeli perangkat buatan Apple dan mengganti sistem operasinya dengan Linux. Bagi saya itu sedikit gila, mengingat menghapus sistem operasi Mac & iPod berarti membuang duit dan menggantinya sistem operasinya cukup sulit dibanding desktop berbasis Windows. Saat ini 20% pangsa pasar desktop di seluruh dunia menggunakan Linux jauh di atas Mac OS dan terus mengejar OS Windows. Dan 12,7% server di seluruh dunia menggunakan Linux, jauh di atas UNIX, BSD, Solaris, dan terus meningkat menggerus pangsa pasar server Microsoft.

Saat ini Linus meninggalkan posisi menjanjikan di perusahaan semi konduktor Transmeta dan tinggal bersama istri dan 3 anaknya di sebuah bukit di desa di Portland, Oregon, USA, berdekatan dengan markas Open Source Development Labs. Organisasi nirlaba ini diawaki oleh 20-an programmer yang punya gairah hampir sama dengan Linus. Mereka terus mengembangkan kernel Linux yang kini berukuran 290-an MegaBytes atau melebihi 9 milyar baris kode. Linux beserta timnya menerima masukan baris-baris kode dari seluruh penjuru dunia, menyortir, menetapkan skala prioritas dan memasukkan gagasan paling brilian ke dalam kernel. LSD sendiri disokong oleh puluhan raksasa IT seperti IBM, HP, Dell dan Sun, baik dari sisi materi maupun sumber daya manusia.

Linus bukan orang pertama yang membagi-bagikan source code karena pola ini adalah hal yang biasa pada masa awal tumbuhnya industri komputer. Tapi Linus sukses menetapkan standar yang memaksa banyak pengembang ikut membebaskan kode sumber program mereka, mulai dari BSD, Solaris, Suse, Java hingga Adobe.

Meski hanya bergaji ratusan ribu dolar pertahun, Linus telah menciptakan banyak multimilyuner dalam industri komputer mulai dari RedHat, Suse, Debian, Mandriva, Ubuntu dan banyak developer software open source lainnya. Hampir tak ada yang berubah dari Linus. Ketika ia datang terlambat di suatu konferensi IT, ia bahkan tak segan-segan duduk di lantai dengan celana pendek dan sepatu-sandal kesukaannya. Ia bahkan tidak marah tatkala memberikan pidato di mimbar dan diinterupsi oleh beberapa programmer BSD yang maju ke depan panggung yang mengklaim bahwa kernel BSD jauh lebih hebat ketimbang kernel Linux. Ia bahkan tidak segan-segan memakai T-Shirt BSD yang disodorkan pemrotes dan melanjutkan pidatonya.

Menurut Linus, apa yang dilakukannya hanyalah untuk berbagi. Berbeda dengan Richard M Stallman yang fanatik dengan konsep free software, Linus hanya menekankan sisi keterbukaan (open), tak peduli apakah kemudian dalam suatu sistem operasi bercampur program free dan proprietery.

Setiap kata-kata Linus hampir menjadi sabda di kalangan Linuxer yang menciptakan standar nilai tertentu. Setiap publikasi, pidato, email dab press releasenya selalu ditunggu-tunggu jutaan orang. Di sela kesibukannya, Linus menyempatkan diri bersepeda menuruni bukit dan minum di bar desa. Pada 24 April 2012, Linus terpilih sebagai salah satu dari dua penerima penghargaan Millennium Technology Prize 2012, sebuah penganugerahan sekelas penghargaan Nobel di dunia teknologi.

Linux kemudian menjadi Operating System yang paling ajaib dan bisa diaplikasikan dalam berbagai perangkat keras seperti server, komputer desktop, tablet PC, handphone, GPS, robot, mobil hingga pesawat ulang alik buatan NASA. Saat ini, 30% komputer di seluruh dunia menggunakan Linux, jauh di atas Machintosh dan terus mengejar Windows. Dan 25% serverinternet di seluruh dunia menggunakan Linux, jauh di atas UNIX, BSD, Solaris, dan terus meningkat menggerus pasar Windows Server. Meski ‘cuma’ bergaji ratusan ribu dolar pertahun, Linus telah menciptakan banyak milyuner dalam industri komputer mulai dari Debian, Mandriva, RedHat, Suse, Ubuntu dan banyak developer software open source lainnya.

 

 

 

ANALISA LINEAR BERGANDA DENGAN PROGRAM SPSS-16

ANALISA LINEAR BERGANDA DENGAN PROGRAM SPSS-16

Tutorial kali ini kita akan membahasa Analisa Stattistik dengan menggunakan aplikasi Software Statistik Pakage Software Systen (SPSS). Kali ini dengan menggunakan SPSS-ver 16 , Aplikasi ini sangat mudah digunakan terutama dalam bentuk analisa Statistik data kuantitatif.

Kali ini data yang akan kita gunakan adalah data keuangan yang diambil dari sebuah Laporan Keuangan Perusahaan, kita akan menganalisa apakah Non Performing Loans (NPL), Biaya Operasional dan Pengeluaran Opersional (BOPO) dan Return on Assset (ROA). Betul….!!! Sobat data yang kita gunakan adalah Rasio Keuangan, Analisa Regresi Berganda dapat kita gunakan pada variable yang bersifat Rasio dengan persayaratan jumlah Sample (dalam hal ini data akurat) yang kita gunakan Minimal berjumlah 6 (enam)sample, berbeda dengan Analisa yang bersifat Logistik atau menyangkut jumlah populasi atau data yang diambil bersifat langsung, dalam analisa terssebut sample yang digunakan minimum 30-n (30 sample).

Hipotesis dalam Uji Statistik sangat dibutuhkan tapi kali ini kita abaikan Hipotesisnya yachhhhhh sobat nanti qlo bikin hipotesis jangan lupa hasil uji hipotesis diterima di tolak nanti taruh juga di dalam hasil penelitian

Sobat kita golongkan varibel terlebih dahulu yakni Variabel Terikan (Y) dan Variabel Bebas (X)

NPL =X1

BOPO = X2

ROA = Y

Berikut ini adalah data Rasio yang kita peroleh secara Sekunder atau data yang telah dikelolah menjadi sebuah Angka Mutlak (RASIO) dengan n-6

NPL =X1

BOPO = X2

ROA = Y

0.31 1.2 3.7
0.44 1.3 3.6
0.89 1.0 3.1
1.23 1.6 2.9
1.24 1.2 2.7
0.45 2.5 3.2
0.43 2.6 3.2
0.34 1.2 3.5

PENGUJIAN LINEAR BERGANDA DENGAN STATISTIK SPSS-16

Pertama jalankan Program SPSS

spss

Langkah 1

Pilih data view pada bagian bawah halaman spss dan masukan cukup angka yang terterah di tabel di atas

SPSS 16New Picture (2)     

Langkah 2

Pilih Variabel View yang berada di samping data View maka di

sini sobat kita akan memberikan keterangan mengenai data-data yang kita imput barusan, lihat gambar dibawah ini

Ketiklah pada kolom Label berurutan kebawah NPL,KAP, ROA

Langka 3

Pada langka ini kita akan melakukan analisa, tetapi sebelum malakukan anlisa regresi linear berganda kita harus melakukan uji ASUMSI KLASIK, hal ini dilakukan untuk menguji apakah persamaan yang kita gunakan atau uji statistic yang kita gunakan berdistribusi Normal atau tidak, jika berdistribusi Normal artinya Data yang kita gunakan Layak untuk dilakukan uji Regresi Linear Berganda.

Adapun Uji Klasik yang kita gunakan kali ini adalah

  1. Uji Multikoreliniaritas
  2. Uji Heteroskedastisidas
  3. Uji Normatif

MULTIKOLINEARITAS

Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar tetapi pada pengujian parsial koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai variance inflation factors (VIF) sebagai indikator ada tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas nilai VIF harus lebih besar dari 10.

  • Dari menu Utama SPSS klik ANALYZE→REGRESSION→LINEAR hingga tampak seperti gambar berikut

SPSS 16

  • Setelah kotak dialog muncul, Seret ROA kedalam kolom variabel Dependen dan NPL, BOPO ke kolom variabelti Independen pada kotak Method pilih Entek lalu tekan/klik OK, perhatikan ganbar dibawah :

New Picture (5)

  • Selanjutnya klik menu STATISTICS dan centang ESTIMATES (Untuk meminta koefisien Regresi), COVARIANCE MATRIX (untuk meminta matrix korelasi antara variabel independen), MATRIX FIT (untuk meminta koefisien determinasi ), Part and Partial Correlation (untuk meminta korelasi parsial dan zero order korelasi) dan Collinearity Diagnosis (untuk meminta nilai tolerance dan VIF) , Klik CONTINUE →OK

New Picture (6)

  • Hasil Output SPSS menunjukan :

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.956a .915 .880 .11968

a. Predictors: (Constant), BOPO, NPL

Terlihat bahwa nilai R Squre cukup tinggi sebesar 91% menunjukan nilai yang lebih besar dari α= 5% dan Nilai VIF keseluruhan yang diatas 10% menunjukan tidak adanya gejalah Multikolinearitas.

HETEROSKEDATISIDAS

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing variabel independen ada yang signifikan pada tingkat kekeliruan 5% (0,05), mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

  • Lankukan analisa regresi seperti diatas ( ANALIZE→LINEAR→REGRESSION) masukan variabel dependen dan independent. Kemudian pilih option PLOT,  masukan variabel SRESID pada kotak Y, dan ZPRED pada kotak X kemudian klik CONTINUE dan OK

Perhatikan gambar di bawah :

New Picture (7)

  • Maka output vieweer yang dihasilkan seperti dibawah ini :Output SPSS

Terlihat grafik scalerplot diatas bahwa titik tidak menyebar secara acak baik dibawah angka 0 pada sumbuh Y. Hal ini menyimpulkan bahwa terjadi Heterokedastisidas model Regresi. Maka data yang kita gunakan memenuhi syarat untuk dilakukan Regresi Berganda.

UJI NORMATIF

Uji Normatif adalah uji asumsi klasik terakhir yang kita gunakan sebelum kita melanjutkan ke uji Regresi Linear berganda.  Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regressi, apabila model regressi tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan, karena statistik uji F dan uji t pada analisis regressi diturunkan dari distribusi normal.

  • Lakukan seperti langka sebelumnya dalam uji Heteroskedastisidas (ANALIZE→LINEAR→REGRESSION→PLOTS), selanjutkan tinggal mencentang/ menaktifkan HISTOGRAM dan NORMAL PROBABILITY PLOT pada bagian Standardized Residual Plot abaikan yang lain dan tekan CONTINUE dan OK.
  • Output yang dihasilkan sebagai berikut :


Grafik diatas mempertegas bahwa model regressi yang diperoleh berdisitribusi normal, dimana sebaran data berada disekitar garis diagonal.
Output SPSS 16 1

Nah sobat kita telah melakukan tiga uji asumsi klasik dan hasil output SPSS menunjukan bahwa uji Asumsi Klasik memenuhi persyaratan untuk melakukan uji Regresi Linear Berganda.

UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

UJi Linear Bergandai dilakukan untuk memprediksi apakah variable X berpengaruh terhadap variabel Y dan seberapa besar pengaruhnya kedua variabel bebas terhadap variabel terikat Y, Uji Regresi Linear Berganda teridir dari Uji secara Simultan (Uji F) dan Uji Secara Parsial (Uji T).

  • Seperty yang kita lakukan sebelumnya lakukan tahap (ANALIZE→LINEAR→REGRESSION→OK) mudahkan sobat, maka akan tampil outpun yang akan kit abaca seperti dibawah ini :

New Picture (8)

Nah….. cara bacanya begini :

Uji F-test

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Outputnya sebagai berikut :

ANOVAb

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

.767 2 .384 26.779 .002a

Residual

.072 5 .014

Total

.839 7

a. Predictors: (Constant), NPL, BOPO

b. Dependent Variable: ROA

Tabel 5.11. Uji F’ menunjukan  bahwa nilai Fhitung sebesar 26.779 dengan tingkat (sig) 0.002 atau dapat nilai signifikansi 0.002  lebih kecil dari nilai probabilitas 0.005.

“Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara NPL dan BOPO terhadap ROA atau Secara Simultan (bersama-sama) NPL dan BOPO signifikan terhadap ROA”

Uji t-test

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen. Outputnya sebagai berikut :

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

4.140 .164 25.197 .000

BOPO

-.207 .075 -.373 -2.755 .040

NPL

-.866 .119 -.984 -7.266 .001

a. Dependent Variable: ROA

Uji statistik t-test (PARSIAL) menunjukan:

  1. Pengaruh NPL (ϰ1) terhadap ROA (Y)

Non Performing Loans (NPL) memiliki nilai signifikansi (Sig.) 0.001 pada tabel Coefficientsa dengan nilai α(derajat signifkansi) 0.05 artinya 0.001<0.05 atau Terdapat pengaruh yang signifikan Kredit Bermasalah (NPL) terhadap variabel terikat Profitabilitas (ROA).

  1. Pengaruh BOPO (ϰ2) terhadap ROA (Y)

Kualitas Aktiva Produktif (KAP) memiliki nilai signifkansi (Sig,) 0.040 dengan nilai α(derajat signifkansi) 0.05 artinya 0.04<0.05 atau terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA).

Koefisien Determinan (R­²)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain.

Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel bebas untuk berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam satuan persentase.

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.956a .915 .880 .11968

a. Predictors: (Constant), NPL, BOPO

b. Dependent Variable: ROA

Uji determinasi menunjukan bahwa nilai (Adjusted R Square) 0.88 hal ini menunjukan bahwa KAP dan NPL berpengaruh 88% terhadap ROA(Profitabilitas) dan sisanya 22% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu kredit bermasalah dan BOPO terhadap profitabilitas. Estimasi model regresi linier berganda ini menggunakan software SPSS dan diperoleh hasil output sebagai berikut :

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

4.140 .164 25.197 .000

BOPO

-.207 .075 -.373 -2.755 .040

NPL

-.866 .119 -.984 -7.266 .001

a. Dependent Variable: ROA

Hasil uji Regresi Linear berganda menunjukan bahwa

  1. Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 4,140 artinya jika nilai variabel independent (bebas) nol maka nilai varibel dependen (terikat) sebesar 4.140 dalam hal ini jika Rasio NPL dan BOPO bernilai 0,00 (nol) maka rasio ROA akan meningkat sebesar 4% (pembulatan)
  2. Nilai variabel Non Performing Loans (NPL) menunjukan tanda negative dinilai (-0.984) artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel NPL dalam hal ini meningkatkan 1% Rasio NPL akan menurukan nilai variabel Y (Rasio ROA) sebesar 0,99%
  3. Nilai varibel BOPO juga menunjukan tanda negative yang berarti setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel KAP akan menurunkan nilai variabel Y, dalam hal ini setiap meningkatnya 1% Rasio KAP akan menurunkan profitabilitas (ROA) sebesar 0.37%

NAH selesai sudah Tutorial uji Statistik Linear Berganda dan bagi yang lagi buat Skripsi semoga ini bisa membantu terutama yang bikin Sripsi menyangkut Laporan keuangan dengan Rasio, dan Ingat sobat analisa Rasio yang kita gunakan dan kita pelajari biasanya pada kenyataannya hanya untuk Informasi buat keadaan yang sudah berlalu atau sekedar info peforma perusahaan satu tahun berjalan mengenai tingkat kesehatannya, sementara mengapa Rasio Keuangan digunakan Analisa Statistik jawabanya Analisa Statistik itu digunakan untuk MEMPREDIKSI kedepan mengenai keuangan perusahaan kedepannya dan dari hasil olahan statistic maka perusahaan bisa mengambil kebijakan mengenai perencanaan keuangan kedepannya….. !!!

Wolfgang Amadeus Mozart (MOZART) Profile

Wolfgang Amadeus Mozart (bahasa Jerman: [ˈvɔlfɡaŋ amaˈdeus ˈmoːtsaʁt]) yang bernama asli Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb Mozart (lahir di Salzburg, 27 Januari 1756 – meninggal di Wina, Austria, 5 Desember 1791 pada umur 35 tahun)adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik kamar, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Köchel-Verzeichnis.

File:Croce-Mozart-Detail.jpg

Mozart, yang dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan tepat tanpa bantuan alat), mengenal musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold Mozart adalah komponis penting pada jamannya, salah satu karyanya yang paling penting adalah Kindersinfonie (“Simfoni Anak-Anak”). Wolfgang adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara yang meninggal prematur.[3] Hanya dia dan Maria Anna Mozart (“Nannerl”) yang bertahan hidup sampai dewasa. Sewaktu berumur empat tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan menulis komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara lain adalah Violin Sonata, dan beberapa Minuet. Leopold mengumpulkan semua komposisi ini tanpa sepengetahuan anaknya. Demikian halnya dengan Nannerl, dia juga adalah pemain piano yang sangat handal. Leopold yang menemukan bakat kedua anaknya merasa “terpanggil” untuk memamerkan mereka ke seluruh Eropa.

Bermain piano di depan Raja Bayern

Mozart kemudian dibawa untuk bermain piano di depan raja Bayern di München. Pada bulan September 1762, Leopold mengambil cuti panjang dari jabatannya untuk mempromosikan anaknya kepada raja-raja. Mereka lalu berangkat ke Wina. Di sana Mozart bermain piano di depan Ratu Maria Theresia yang terpukau akan keahlian permainan Mozart dan Nannerl. Setelah konser ini, Mozart harus mengikuti konser yang cukup panjang selama tiga tahun yaitu Paris (1763, 1765) dan London (1764-1765). Di tempat-tempat tersebut, Mozart mengadakan konser di depan raja-raja dan juga diuji oleh mereka. Antara lain dengan mengimprovisasi tema-tema yang diberikan oleh penguji dengan mata yang ditutup selembar kain. Mozart disambut sebagai anak ajaib di segala tempat. Di London, dia juga bertemu dengan anak dari Johann Sebastian Bach, yaitu Johann Christian Bach yang sering dipanggil sebagai English Bach. Mozart memainkan piano sonata dalam empat tangan sembari duduk di pangkuan Bach.

Simfoni-simfoni dari Bach dan Carl Friedrich Abel memengaruhi simfoni-simfoni Mozart yang pertama (K.16 & K.19), yang pada tahun 1764 & 1765. Pada 1767, Mozart menggubah beberapa piano sonata dari komponis-komonis lain dan membuatnya menjadi empat buah piano Concerto pertamanya (K.37, K.39, K.40, K.41). Pada tahun 1768, atas permintaan Kaisar Wina, Mozart menggubah Opera buffa (komik opera), La Finta Semplice (namun tak terpentaskan) dan operetta Bastien und Bastienne.

Perjalanan ke Italia

Pada tahun 1769, Mozart mengadakan perjalanan ke Italia. Hasil perjalanan ini cukup baik, Mozart sangat produktif dalam penciptaan komposisi. Dia menggubah opera Mitridati, rè di Ponto (1770) dan Lucia Silla (1772) dan keduanya mendapat sukses besar dalam pertunjukannya di Milano. Mozart juga mencipatakan banyak simfoni selama perjalanan ini, dan dipengaruhi para komponis-komponis italia seperti Sammartini. Di Bologna, Mozart juga mempelajari Kontrapung pada guru komposisi yang paling terkenal pada masa itu, Padre Martini.

Sebelum kembali dari Italia, Mozart tinggal bersama ayahnya selama sepuluh minggu di Wina, Leopold tidak ingin Mozart kembali dan bekerja menjadi “tukang” musik yang tak terlalu dihargai di Salzburg. Leopold berusaha mendapatkan jabatan untuk anaknya di Wina, namun tak berhasil. Sebenarnya, perbuatan Leopold memamerkan anak-anaknya ke seluruh Eropa tak terlalu disukai oleh Kaisar Austria.

Maestro kapel Uskup Agung Salzburg[sunting | sunting sumber]

Di Wina, Mozart mendengar karya-karya Joseph Haydn yang terbaru dan dia juga berteman dengan Michael Haydn (1737-1806), adik dari Joseph Haydn. Salah satu karya yang penting pada pada masa ini adalah K.183, Simfoni No. 25 in G Minor (1773) dan K. 201, Simfoni in A Major (1774). Pada saat yang sama di Salzburg, Uskup Segismundo meninggal dunia dan digantikan oleh Hieronymous von Colloredo yang otoriter dan enerjik. Sekembalinya dari Italia, Mozart menjabat sebagai Maestro kapel di Salzburg.

Uskup Colloredo yang tak terlalu berminat pada musik, membuat Mozart merasa kesal terutama karena sikapnya yang sering meremehkan Mozart. Untuk melupakan rasa ketidaksukaannya pada Colloredo, Mozart menjadi cukup rajin bekerja, dia mengerahkan kemampuannya untuk penciptaan berbagai komposisi. Pada ulang tahunnya yang ke-21, jumlah komposisinya sudah mencapai tiga ratus buah. Pada tahun 1777 Mozart mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Maestro dan dia memulai kariernya sebagai musisi freelance di Wina. Karya-karya pentingnya dari 1775-1777 termasuk sonata-sonata piano yang pertama, lima Violin Concerto, dan beberapa Piano Concerto, opera La jardinera gingida termasuk karya agungnya yang pertama K.271 dalam Eb Major.

Perjalanan panjang ke Paris

Mozart sekeluarga berencana untuk pergi dan berkarier di Paris. Namun Leopold yang masih terikat kontrak kerja dengan Kapel Uskup Agung Salzburg tak dapat pergi sehingga Mozart pergi ditemani ibunya. Mereka berangkat pada bulan September 1777, dan perjalanannya memakan waktu 16 bulan. Sebelum sampai di Paris, mereka singgah dan menetap selama beberapa waktu di München dan Mannheim. Di Mannheim, Mozart berteman dengan komponis Cannabich dan Holzbauer. Ia mencoba mendapatkan jabatan di sana melalui Pangeran Mannheim namun tak berhasil. Alasan utama Mozart menetap lebih lama di Mannheim adalah karena dia bertemu dan jatuh cinta kepada Aloysia Weber, seorang penyanyi sopran berusia 16 tahun. Leopold yang mengetahui hal ini menulis surat yang mengatakan bahwa Mozart harus memutuskan pilihannya sendiri, apakah dia mau hanya menjadi ‘artis jalanan yang akan dilupakan orang seiring berjalannya waktu atau menjadi seorang musisi yang terkenal, dicintai dan ditulis di berbagai buku’.

Mozart juga menemukan komposisi 6 duetti a Clavicembalo e Violino dari Joseph Schuster dan mengirimnya ke Nannerl. Dia menulis surat ke ayahnya ‘Jika aku tinggal di sini, aku juga akan membuat enam buah dalam gaya yang sama karena mereka cukup laku di sini’

Walau kecewa (dan juga karena cintanya ditolak Aloysia), Mozart meneruskan perjalananya ke Paris. Di Paris, Mozart mulai bekerja dengan memberi les-les privat, dan menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera orang Perancis. Mozart mendapat kesempatan untuk mementaskan karyanya oleh Concert Spirituel. Salah satu karya yang paling penting adalah K.297, Simfoni No. 31 ‘Paris’. Namun, setelah pementasan ini, tak lama ibu Mozart jatuh sakit karena demam tinggi dan meninggal pada 3 Juli 1778. Teman Mozart di Paris, seorang bangsawan bernama Grimm menuliskan surat pada Leopold bahwa tak ada masa depan bagi Mozart di Paris terutama karena adanya kontroversi antara para pendukung Gluck dan pendukung opera Italia sehingga Mozart tak diperhatikan.

Leopold kemudian berhasil mendapatkan jabatan organis di Istana Salzburg dengan gaji yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya. Sebelum berangkat dari Paris, Mozart bertemu kembali dengan J.C. Bach yang sedang mementaskan Opera. Karya-karya penting selain simfoni ‘Paris’ adalah beberapa Violin Sonata termasuk K.304 Violin Sonata in E Minor, K. 299, Concerto for Flute and Harp in C Major, dan K.310, Sonata in A Minor, salah satu sonata Mozart yang memiliki suasana yang kelam karena ini diciptakan Mozart untuk ibunya yang meninggal.

Kepulangannya ke Salzburg

Mozart pulang melalui Mannheim namun orkestra Mannheim yang terkenal telah pindah ke München. Mozart lalu pergi ke München dan tinggal selama beberapa waktu dengan keluarga Weber. Di sini, Mozart mengalami patah hati karena Aloysia mendapatkan jabatan sebagai soprano dan tak mengacuhkan keberadaan Mozart.

Leopold menjadi kesal atas penundaan Mozart dan sikapnya yang kurang bertanggung jawab akan suatu jabatan penting. Dia khawatir kalau-kalau jabatan organis itu diberikan orang lain.

Mozart pulang ke Salzburg dan dia langsung mendapat jabatan sebagai organis di sana. Tugasnya antara lain bermain organ di katedral, istana, dan kapel istana, menggubah lagu pesanan, dan mengajar paduan suara anak-anak.

Tahun 1779 dan 1780 berlangsung tanpa banyak peristiwa. Karya-karya pentingnya pada masa ini termasuk K. 364, Sinfonia Concertante in Eb, Simfoni no. 32-34, beberapa Concerto, serenade, divertimento, musik gerejawi yang termasuk K. 317, Missa Coronation dan K. 339, Vesparae.

Masa München (1781-1784)

Mozart, walau mendapat jabatan penting sebagai organis masih tidak bisa akur dengan Colloredo. Pada musim panas 1780, Mozart mendapat pesanan opera Idomeneo. Mozart melihat kesempatan ini sebagai kemungkinan melepaskan diri dari Colloredo secara perlahan-lahan.

Pertunjukkan Idomeneo berlangsung sukses dan disambut hangat oleh publik. Keluarga Mozart kemudian pergi ke Ausburg untuk menghadiri perayaan karnaval dan pesta tradisional di kota tersebut. Namun tak disangka, Colloredo ternyata juga hadir dalam pesta itu. Dia memaksa Mozart untuk pergi ke Wina bersama rombongannya dan menghadiri penobatan Kaisar Joseph II.

Di Wina Mozart diperlakukan secara tidak hormat sampai-sampai berujung ke pertengkarannya dengan Colloredo. Pada 9 Mei 1781, Mozart bertengkar hebat dengan Colloredo dan meminta dirinya diberhentikan, namun ditolak. Satu bulan kemudian, Mozart dipecat secara tidak hormat. Ia pindah rumah ke keluarga Weber di Wina. Ia tidak kembali ke Salzburg.

Aloysia Weber sudah menikah dengan seorang aktor, namun Mozart terpikat oleh Constanze Weber, anak ketiga keluarga Weber. Ayahnya sama sekali tak menyetujui hubungan Mozart itu. Untuk meredakan ketegangan, Mozart pindah ke rumah sendiri pada September 1781. Pada 15 Desember 1781, Mozart mengakui hubungannya dengan Constanze. Leopold tetap tidak merestui hubungan tersebut.

Sebenarnya, Mozart tidak dapat melepaskan diri karena ibu Konstanze mengancam apabila hubungan mereka putus, Mozart harus mengganti uang kompensasi yang telah banyak dikeluarkan.

Pernikahan Mozart

Constanze Weber, istri Mozart.

Pada 4 Agustus 1782 Mozart menikahi Constanze di katedral St. Stefanus. Keesokan harinya, Mozart mendapat surat dari Leopold yang isinya merestui hubungan mereka walau surat tersebut bernada dingin. Pernikahan Mozart cukup bahagia walau mereka cukup banyak menghadapi tantangan hidup. Mozart selalu mengalami krisis uang namun dia tak pernah hidup dalam kemiskinan, dan dari enam anaknya, hanya dua yang hidup.

Mozart mencari nafkah dengan mengajar tiga atau empat murid yang kaya dan memainkan konsert-konsert di rumah bangsawan di Wina. Pada Desember 1781, Mozart tampil di Istana Kaisar dalam suatu pelombaan informal dengan Muzio Clementi. Mereka berdua membuat improvisasi secara individual dan bersama-sama memainkan sonata. Meskipun Mozart dianggap menang dalam lomba tersebut, tapi harapannya untuk mendapatkan jabatan di istana tak terpenuhi.

Pada 16 Juli 1782, Mozart menggelar opera Die entfuhrung aus dem Serail. Opera ini mendapatkan sambutan meriah dari publik. Kaisar Joseph II mengatakan pada Mozart bahwa opera tesebut memiliki “nada yang banyak sekali” dan Mozart menjawab “jumlah nada yang tepat secara persis, Baginda“. Bahkan Gluck meminta pertunjukan opera tersebut diulang.

Pada tahun yang sama, ia sering bermain secara rutin di rumah Pangeran Gottfried von Swieten. Swieten yang tertarik dengan musik Barok ternyata memengaruhi Mozart dalam pembuatan komposisi. Mozart mengembangkan gaya kontrapung dalam musiknya.

Pada tahun 1784, Mozart bergabung menjadi anggota Freemason, suatu serikat yang mendukung ide persaudaraan di bawah Tuhan. Berkat serikat inilah Mozart dapat meminjam uang pada saat ia perlu.

Masa terakhir (1784-1791)

W. A. Mozart, 1789

Puncak karier Mozart terdapat pada masa 1784-1786. Mozart sangat rajin menggubah. Dia membuat duabelas Concerto dan dianggap para musikolog sebagai karyanya yang paling penting. Walau Kaisar Joseph II ikut mendengar konser Mozart, hal itu sama sekali tak membantu keuangannya. Mozart diberi jabatan sebagai pemusik istana dengan gaji yang tak terlalu besar.

Pementasan di Praha

Le Nozze di Figaro (“Pernikahan Figaro”) dipentaskan pertama kali di Wina pada tahun 1786 dan meraih sukses sehingga Mozart membawanya kePraha (ibukota Ceko) dengan kesuksesan lebih besar lagi.

Mozart menggubah beberapa karya lagi antara lain K. 505, Simfoni No. 38 in D Major ‘Prague’. Berkat kesuksean Le Nozze di Figaro, Mozart bersemangat untuk membuat opera baru antara lain Don Giovanni, sebuah komik opera. Mozart untuk pertama kali memakai trombon pada operanya, hal inilah yang mengakibatkan munculnya efek yang cukup dramatis. Pada tahun 1787, Leopold meninggal dunia dan cukup memengaruhi karya Mozart.

Simfoni-simfoni terakhir Mozart

Simfoni-simfoni terakhir Mozart, Simfoni No. 39, 40, dan 41 ‘Jupiter’ tak diketahui secara pasti apakah mereka dipentaskan sebelum Mozart meninggal atau tidak. Pada musim semi tahun 1789, Mozart pergi ke Berlin tampil sebagai pianis di depan Pangeran Sachsen di Dresden, dia juga bermain organ di Thomaskirche di Leipzig. Dia juga memainkan konser privat di depan Friedrich Wilhelm II, di kunjungannya ke Potsdam dan Berlin. Wilhelm II memintanya membuat enam kuartet piano dan enam piano sonata yang sayangnya tak sempat terselesaikan oleh Mozart.

Kembali ke Wina dan akhir hayat Mozart

Kembali ke Wina, Mozart mementaskan operanya, Die Zauberflote (“Seruling Ajaib”). Opera ini sukses besar, libretto-nya ditulis oleh Emanuel Schikaneder (1751-1812). Setelah opera ini selesai, Mozart mendapat pesanan dari Pangeran Franz von Walsegg untuk membuat sebuah Requiem yang bermaksud menjadikan komposisi tersebut sebagai karyanya untuk mengenang istrinya yang telah meninggal. Mozart tak sempat menyelesaikan karya besar ini lalu diteruskan oleh muridnya, Franz Xaver Süssmayr. Menurut beberapa sumber, Mozart tak sanggup menyanyikan bagian Lacrimosa saat sedang memainkan lagu ini dengan teman-temannya. Dari musiknya yang kelam, Franz Beyer mengomentari, dalam album Requiem ‘Aku bisa mendengar suara Mozart, yang berbicara untuk kepentingannya sendiri, dengan keadaan yang mendesak, seperti anak kecil yang sakit dan melihat ibunya dengan penuh harapan dan ketakutan akan perpisahan. Mozart juga mengalami takut akan kematian. Pada tanggal 5 Desember 1791, Mozart meninggal, jam satu pagi.

Sebab-musabab Mozart meninggal tak pernah tercatat dengan jelas. Para musikolog membuat beberapa dugaan kemungkinan kenapa kuburan Mozart tak diketahui letaknya.

  1. Mozart diracuni Salieri yang merupakan saingannya. Ada jurnal di Eropa yang mengatakan Salieri mengakuinya sebelum ia meninggal di tempat tidurnya (1825), walau ada cerita lain yang menentang hal ini.
  2. Pada pemakaman Mozart terdapat badai salju sehingga keluarganya tak bisa mengikuti pemakaman. Cerita ini dibantah oleh catatan cuaca Wina.
  3. Tubuh Mozart dipindahkan ke tempat lain karena keluarganya tak membayar ongkos penguburan.

Rujukan

  • McNeill, Rhoderik. 1998. Sejarah Musik 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  • Matthews, Max Made. 2001. Music: An Illustrated History. London: Annes Publishing Limited.
  • Webster’s Web Music Dictionary
  • Latifah Kodiyat-Marzuki: Wolfgang Amadeus Mozart komponis cilik dari Salzburg. Djambatan, Jakarta 2006, ISBN 979-428-629-X (http://www.djambatan.co.id/katalog/buku.php?id=80)

Catatan kaki

  1. ^ (Inggris) “Biography of Mozart”. Diakses 12-07-2009.
  2. ^ (Inggris) “Wolfgang Amadeus Mozart”. Diakses 12-07-2009.
  3. ^ “Maria Anna Pertl”

Pranala luar

Tutorial Cara Menggunakan Photoshop (Untuk Pemula)

Kita tentu sudah mengenal Aplikasi PHOTOSHOP yang pada awalnya memang sulit untuk digunakan, tetapi bila kita mengetahui mengenai fungis masing-masing TOOLS, baik pada sided bar maupun top bar, maka dengan mudah kita dapat menggunakan Apliklasi ini

Mengenal Fungsi

Menggunakan Fungsi pada Bar Aplikasi

Menu File

New: Memulai lembar kerja baru.
Open: Membuka dokumen PSD ataupun file Image.
Save: Menyimpan dokumen dengan format sebelumnya.
Save As: Menyimpan dokumen dengan format baru.
Save For Web & Devices: Menyimpan serta mengecilkan ukuran image sehingga menjadi terkompres.

Menu Edit

Transform: Mengelola/merubah bentuk layer (rotate, flip, Scale, Distort, Skew, Perspective, Warp).

Menu Image

Adjustments: Mengelola/mengedit dan menyesuaikan level, color, brightness, contrast.
Image Size: Mengelola besar image/foto dalam satuan, misal pixel.
Canvas Size: Mengelola ukuran kanvas/lembar kerja.

Menu Filter

Efek: Blur, Noise, Pixelate, Render, Sharpen.
Filter Gallery: Artistic, Brush Strokes, Distort, Sketch, Stylize, Texture.
Addons & Plugins

Menggunakan Panel Dock

Terletak disebelah kanan dari Workspace, melalui panel inilah sobat mengelola dan mengedit foto. Secara default, tiga panel akan muncul yakni Layers, Adjustments dan Styles.

Bekerja dengan Layer

Layers, merupakan konsep dasar yang harus dipahami ketika menggunakan Photoshop. Setiap kali sobat menambahkan sesuatu ke dalam lembar kerja (text, icon, shape, dll), Photoshop akan menjadikannya sebagai lapisan. Setiap lapisan merupakan bagian kecil sebelum menjadi satu gambar. Contohnya dapat disimak dibawah ini (perhatikan gambar).

Layer option

Terdapat 4 layer pada gambar diatas, tiap layer saling melapisi, jadi isi layer saling menutupi, layer yang bawah merupakan layer background berwarna putih dan untuk membuat sebuah layer baru sobat bisa langsung  menekan Tombol shortcut (Control+N) dan enter atau ke munu topbar yang berdada dipaling atas dan pilih  FILE-New, maka akan muncul layer background dasar.

Untuk menambah lapisan diatas lapisan bakcground silakan pilih option LAYER, kemudian New Layer atau tekan (Control+Shift+N) dan Enter.

Untuk membuat Lapisan Teks tinggal Pilih Option TEKS atau Tekan (T) pada Keyboard.

Note : Lapisan Layer digunakan supaya setiap efek atau tool yang kita gunakan tidak merusak gambar asli atau bentuk awal dari kreasi kita, jadi alangkah baiknya setiap efek atau kreasi yang akan kita buat selalu dilapisi oleh layer baru atau dengan kata lain create new layer untuk setiap efek….

Menggunakan Alat-Alat (Tools)

Selection Tool

Move Tool: Shortcut (V), gunakan ini untuk memindahkan/menggeser posisi layer dalam satu lembar kerja maupun ke lembar kerja lain.

Rectangular Marquee Tool: Shortcut (M), gunakan ini untuk seleksi objek yang berbentuk kotak. Klik kanan pada icon ini untuk melihat sub tool-nya

Eliptical Marquee Tool: Shortcut (M), gunakan ini untuk seleksi objek yang berbentuk lingkaran seperti lingkaran mata, ban mobil, dll.

Lasso Tool: Shortcut (L), gunakan ini dengan cara klik dan tarik untuk membuat area yang akan diseleksi. Hasil seleksi terbentuk sesuai dengan gerakan mouse yang dibuat.

Polygonal Lasso Tool: Shortcut (L), hampir sama dengan Lasso Tool namun hasil seleksi terbentuk dari titik-titik klik point yang dibuat.

Magnetic Lasso Tool: Shortcut (L), digunakan untuk menyeleksi objek dengan bentuk bebas, cara kerja alat ini adalah menempel pada tepi objek yang akan dipotong ketika mouse bergerak mengelilingi tepian objek, selama proses seleksi alat ini membentuk titik-titik penghubung seleksi.

Magic Wand Tool: Shortcut (W), gunakan ini untuk menseleksi area yang berwarna sama. Misal, jika kita klik pada area yang berwarna merah maka area yang tersambung dengan warna yang sama akan terseleksi.

Crop & Slice Tool

Crop Tool: Shortcut (C), gunakan ini untuk memotong. Pemotongan akan mengubah bentuk dimensi lebar dan tinggi lembar kerja ataupun foto/gambar.

Slice Tool: Shortcut (C), gunakan ini untuk memotong bagian foto/gambar menjadi bagian-bagian frame yang lebih kecil.

Slice Select Tool: Shortcut (C), gunakan ini untuk memilih potongan pada sebuah desain yang telah dipotong sebelumnya dengan menggunakan slice tool.

Annotation, Measuring & Navigation Tool

Eyedropper Tool: Shortcut (I), gunakan ini untuk mengambil sample warna dari foto/gambar yang nantinya foreground color pada toolbox akan berubah sesuai dengan sample warna yang diambil.

Ruler Tool: Shortcut (I), gunakan ini untuk mengukur dimensi lebar (x) tinggi. tool ini biasanya digunakan untuk mengukur lebar (x) tinggi pada desain web seperti tabel, header, content, sidebar, footer dll.

Note tool: Shortcut (I), gunakan ini untuk memberi catatan/pesan sebagai pengingat pada hasil desain yang telah di buat.

Hand Tool: Shortcut (H), gunakan ini untuk menggeser dengan cara drag & drop bidang foto/gambar jika kondisi gambar sedang di perbesar.

Zoom Tool: Shortcut (Z), gunakan ini untuk memperbesar/memperkecil jarak pandang foto/gambar.

Burn Tool: Shortcut (O), kebalikan dari Dodge, tool ini digunakan untuk menggelapkan warna foto dengan memberikan efek shadow.

Retouching Tool

Spot Healing Brush: Shortcut (J), gunakan ini untuk menghapus noda, bintik-bintik pada foto/gambar. Alat ini sering digunakan untuk menghilangkan jerawat serta menghaluskan wajah.

Patch Tool: Shortcut (J), gunakan ini untuk memperbaiki foto yang memanfaatkan pola yang terdapat pada foto dengan cara menyeleksi kerusakan area dan menarik seleksi tersebut diatas pola target untuk menutupi area kerusakan.

Red Eye Tool: Shortcut (J), gunakan ini untuk menghilangkan warna merah pada mata yang disebabkan oleh pantulan lampu flash kamera ketika jepretan foto dalam keadaan gelap/malam..

Clone Stamp Tool: Shortcut (S), gunakan ini untuk mengambil sample tekstur dengan menekan alt+klik dari sebuah area foto/gambar yang kemudian dijiplak untuk dilukiskan pada bagian foto lain. Tool ini sering digunakan untuk menghilangkan objek yang dianggap tidak penting pada foto.

Pattern Stamp Tool: Shortcut (S), gunakan ini untuk melukis foto dengan menggunakan texture dari pattern yang ada di Photoshop.

Eraser Tool: Shortcut (E), gunakan ini untuk menghapus bagian foto/gambar dalam satu layer.

Background Eraser Tool: Shortcut (E), sama seperti Eraser Tool namun area yang terhapus menjadi transparan.

Magic Eraser Tool: Shortcut (E), gunakan ini untuk menghapus area yang memiliki karakter warna serupa pada foto/gambar.

Sponge Tool: Shortcut (O), gunakan ini untuk mengubah tingkat saturation pada area tertentu.

Blur Tool: gunakan ini untuk menyamarkan area tertentu pada foto/gambar. Teknik blur ini juga bisa digunakan untuk menghaluskan wajah.

Sharpen Tool: gunakan ini untuk menajamkan area tertentu pada foto/gambar.

Smudge Tool: gunakan ini untuk menggosok/mencoreng area tertentu seakan foto berkesan seperti diberi sapuan jari telunjuk diatas sebuah lukisan.

Dodge Tool: Shortcut (O), gunakan ini untuk memberi efek highlights pada area foto sehingga area tersebut tampak lebih cerah.

Painting Tool

Brush Tool: Shortcut (B), gunakan ini untuk melukis dengan goresan kuas.

History Brush Tool: Shortcut (Y), gunakan ini untuk melukis dengan menggunakan snapshot.

Art History Brush Tool: Shortcut (Y), sama dengan History Brush Tool namun dengan model artistik tertentu.

Pencil Tool: Shortcut (B), gunakan ini untuk melukis dengan efek goresan pensil.

Gradient Tool: Shortcut (G), gunakan ini untuk mengecat daerah dengan perpaduan dua warna gradient atau lebih.

Paint Bucket Tool: Shortcut (G), gunakan ini untuk mewarnai layer.

Drawing Tool

Path Selection Tool: Shortcut (A), gunakan ini untuk menyeleksi bagian yang dibuat dengan menggunakan Pen Tool.

Horizontal Type Tool: Shortcut (T), gunakan ini untuk membuat teks horizontal. Klik kanan untuk memilih sub tool, Vertical Type Tool untuk membuat teks vertical dan Type Mask Tool untuk membuat teks dalam bentuk seleksi.

Pen Tool: Shortcut (P), gunakan ini untuk menggambar. Tool ini juga bisa digunakan untuk menyeleksi objek. Klik kanan untuk memilih sub tool.

Menggunakan Shortcut

  • Ctrl+C (copy)
  • Ctrl+V (paste)
  • Ctrl+D (menghilangkan garis seleksi)
  • Ctrl+ Alt+Z (Undo)
  • Ctrl+Shift+Z (Redo)
  • Ctrl+J (Duplicate Layer)
  • Ctrl+T (Memblock Layer)
  • Ctrl+Shift+N (New Layer)
  • Ctrl+Shift+C (Copy Merged)
  • Ctrl+N (New File)

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk oleh Gabriela M.I Eman/090812003

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama berbentuk aset keuangan (financial asset) atau tagihan (claims) dibandingkan dengan aset non keuangan (non financial asset). Lembaga keuangan terutama memberikan kredit dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Disamping itu lembaga keuangan juga menawarkan secara luas berbagai jenis jasa keuangan antara lain : simpanan, kredit, proteksi asuransi, program pensiun, penyediaan mekanisme pembayaran, dan mekanisme transfer dana. Oleh karena itu lembaga keuangan sangat besar pengaruhnya terhadap pereknomian. Masyarakat dan perusahaan sebagai pelaku perekonomian tidak lepas dari kegiatan yang berhubungan dengan lembaga keuangan baik dalam hal memperoleh dana maupun menginvestasikan dana. Dalam era golobalitas saat ini peran lembaga keuangan yang paling menonjol dan sering dipergunakan oleh masyarakat maupun perusahaan pada umumnya adalah peran lembaga keuangan Perbankan.

Bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk pinjaman dan mengeluarkannya dalam bentuk kredit, surat berharga, deposito dan instrument-instrument lain. Oleh karena itu peran bank sangat vital dalam perekonomian pada umumnya dengan memberikan layanan perbankan pada masyarakat. Sektor perbankan pula memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana.

Salah satu kegiatan yang umum dan lumrah yang dilaksanakan lembaga perbankan adalah kegiatan perkreditan. Dalam UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, disebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kegiatan perkreditan juga merupakan aktivitas yang dilakukan perbankan dalam rangka memperoleh laba/profit.

Aktiva dapat diartikan sebagai jasa atau uang yang  belum berwujud sewaktu-waktu dapat dicairkan, sedangkan Aktiva Produktif  atau earning asset merupakan dana yang ditanamkan/disalurkan pada masyarakat yang tingkat kolektibilitas pengembaliannya lancar dan memberikan kontribusi terhadap laba perusahaan. Aktiva Produktif dapat berupa pos-pos yang produktif ataupun yang paling mengasilkan pada aktiva.

Kredit yang bermasalah NPL (Non Performing Loans) merupakan gambaran bagaimana dana yang ditanamkan perbankan pada pihak lain dengan harapan dapat dikembalikan beserta ketentuan bunganya atas kesepakatan bersama tidak ditetapi oleh penerima kredit, hal ini akan mempengaruhi kinerja dan profitabilitas bank pada umumnya. Kredit yang tidak tertagih atau macet akan mempengaruhi tingkat penyaluran kredit pada aktiva produktif, sehingga mengakibatkan manajemen akan bersedia mengeluarkan modalnya untuk membentuk cadangan kerugian aktiva atau Penyisihan Penghapusan aktiva, semakin besar dana ataupun modal sendiri maupun dana dari pihak luar yang dipergunakan untuk membentuk candangan kerugian aktiva akan semakin fatal resikonya terhadap kemampuan bank dalam memproleh laba (Profitabilitas).

Salah satu indikator utama yang dilaksanakan oleh perbankan untuk memberoleh laba adalah dengan memanfaatkan seluruh Aktiva Produktifnya, dapat berupa dalam bentuk kredit, surat berharga (SBI), penyertaan modal, dan penanaman dana pada bank lain untuk memperoleh penghasilan (Earning Assets). Aktiva Produktif yang  yang tingkat ketertagihan atau kolektibilitasnya tergolong kurang lancar (Kredit Bermasalah), penyisihan penghapusan aktiva produktif tersebut mengalami perubahan baik kenaikan maupun penurunan sehingga kemampuan bank untuk menghasilkan laba yang relatif menurun.

Apabila bank-bank mampu menekan rasio kredit bermasalah di bawah 5%, maka potensi keuntungan yang akan diperoleh akan semakin besar karena bank-bank akan menghemat uang yang diperlukan untuk membentuk cadangan kerugian kredit bermasalah yang berada pada pos utama dalam aktiva (Aktiva yang menghasilkan), ketentuan pembentukan cadangan kredit bermasalah wajib menggunakan formula yang ditentukan oleh BI, dimana kualitas aktiva produktif dihitung dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang penilaiannya sewaktu-waktu dapat berubah berdasarkan ketentuan. Dengan semakin kecilnya PPAP yang harus dibentuk bank-bank, maka laba usaha yang diperoleh menjadi semakin besar sehingga kinerja bank secara keseluruhan akan ikut membaik. Dengan demikian kredit bermasalah dan penyisihan penghapusan aktiva produktif merupakan faktor-faktor utama yang sangat penting dapat mempengaruhi besar kecilnya laba yang akan diperoleh perbankan.

Sebagai lembaga keuangan yang bergerak dalam jasa keuangan di Indonesia, PT Bank BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional) yang menyediakan jasa perbankan dalam berbagai unit usaha berupa BTPN Purna Bakti (Tabungan pensiun dan Kredit Pensiun), BTPN Mitra Usaha Rakyat (Taseto dan Paketmu), BTPN Syariah (Paket Masa Depan, Tabungan dan Deposito), dan BTPN Sinaya (Tabungan, Deposito dan Giro). Dimana Produk utama dan yang paling dikenal adalah Paket Purna Bakti atau Pensiunan.

Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status sebagai Bank Tabungan kemudian berganti menjadi Bank Umum melalui Keputusan Menteri keuangan Republik Indonesia No. 055/KM.17/1993 pada tanggal 22 Maret 1993, Bank BTPN memiliki aktifitas perlayanan operasional kepada Nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank BTPN lebih  memfokuskan pada palayanan bagi para pensiunan dan pegawai aktif karena target utama Bank BTPN adalah pensiunan.

Pertumbuhan kinerja keuangan Bank BTPN sangat signifikan dibarengi dengan kebijakan manajemen yang terarah dan inovatif terutama dalam pemberdayaan progam mass market, dengan membuka peluang usaha yang cukup luas bagi masyarakat umum. BTPN sebagai lembaga keuangan yang telah go public yang sahamnya mulai tercatat di bursa efek Indonesia sejak 2008 dan setahun kemudian menambah bisnis pembiayaan untuk usaha mikro disamping dari portofolio layanan perbankan pensiun. Dengan beredarnya saham BTPN secara luas dan didirikanya unit usaha BTPN daya maka kinerja keuangan Bank BTPN secara keseluruhan sangat disorot dan menjadi bahan pertimbangan para investor dan nasabah BTPN pada Umunnya dalam berinvestasi dan mengunakan jasa lain bank ini.

Melihat kinerja keuangan Bank BTPN selama tiga tahun terakhir ini yang terus meningkat dimana asset BTPN meningkat 5 (lima) kali lipat. Dibandingkan dengan bank-bank papan atas kinerja keuangan BTPN tahun ini cukup bersaing. Laba Bersih naik 41,3% ke Rp 2,0 triliun, mencapai ROE sebesar 32,6%. Pada sisi aset Bank, pertumbuhan pinjaman BTPN purna bakti dan BTPN mitra usaha rakyat disertai pertumbuhan yang kuat dari btpn syariah – tunas usaha rakyat. Total pinjaman bertumbuh 28,2%, dengan btpn syariah-tunas usaha rakyat menunjukkan tingkat pertumbuhan tertinggi sejak usaha ini dimulai dari cakupan yang kecil. Pada sisi kewajiban, total dana pihak ketiga bertumbuh 26,5% mempertahankan Rasio Pinjaman atas Dana Pihak Ketiga (Loan to Deposit Ratio) pada tingkat aman yaitu sebesar 86%. (www.btpn.com/analisa_dan_pembahasan_manajemen_2012)

Melihat kinerja keuangan Bank BTPN yang terus meningkat secara signifikan, beberapa produk utama yang menjadi sumber pemasukan Bank BTPN dalam memperoleh keuntungan (profit) sangat menarik perhatian untuk dianalisa trend atau perkembanganya. Diantaranya adalah proses penyaluran kredit Bank BTPN dimana kredit bermasalah (Non Performing Loans) Bank BTPN berada diposisi pertama diantara seluruh Bank Umun di Indonesia dimana Bank BTPN menekan tingkat Non Performing Loansnya (NPL) selalu dibawah 1%, ,menjadi peringkat pertama Bank di Indonesia yang dapat menekan kredit bermasalanya dibawah 1% sesuai dengan tingkat ketentuan NPL yang ditetapkan oleh BI. (http://www.btpn.com/laporan_keuangan_2012)

Tingkat penyaluran kredit dan kredit bermasalah sangat mempengaruhi kinerja Bank BTPN secara keseluruhan mencakup tingkat Penyisihan Pengahapusan aktiva produktif yang juga akan berpengaruh terhadap profitabilitas Bank BTPN secara keseluruhan, dikarenakan aktiva yang paling produktif dan merupakan pos utama dalam arus kas pada Bank BTPN adalah tingkat profitabilitas penyaluran kredit, terutama kredit pensiun yang dapat menekan tingkat NPL atau kredit bermasalah.

Oleh karena Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit bermasalah merupakan indikator-indikator utama dalam menilai kenerja Bank BTPN, setiap peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan kredit kurang lancar ataupun bermasalah akan mempengaruhi Pengahapusan Penyisihan Aktiva Produktif pada Asset dan  keduanya akan mempengaruhi tingkat profitabilitas pada Bank BTPN.

Peneliti sangat tertarik untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Kualitas aktiva produktif (KAP) dan Kredit bermasalah terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Tanbungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk, oleh karena itu berdasarkan uraian di atas peneliti mengambil judul ”PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PT. Bank BTPN Tbk.”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas rumusan masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan aktiva produktif dan kredit bermasalah serta pengaruhnya terhadap profitabilitas PT. Bank BTPN Tbk.

1.3. Tujuan

Sesuai dengan rumusan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

Menganalisa pengaruh Kulitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas PT. Bank BTPN, Tbk.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam penulisan ini :

  1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan.

  1. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian dan merupakan wujud dari aplikasi ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan.

  1. Bagi Akademis

Bagi para akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai bahan perbandingan untuk penelitian lebih lanjut

 

 

Untuk Membaca dan Mendownload Secara Lengkap SKRIPSI di atas Click link di bawah ini :

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk (Gabriela M.I Eman) admnistrasi bisnis

Artikel PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk

JUDUL

PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk

 

Nama                          : Gabriela Mike Ineke Eman

NIM                            : 090812003

Jurusan                      : Ilmu Administrasi

Program Studi           : Administrasi Bisnis

 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO 2013

 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dan hubungan Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk selama periode Triwulan Tahun 2010-2012.

Aktiva Produktif pada umumnya merupakan pos-pos yang paling produktif pada neraca peniliainnya dengan menggunakan Rasio KAP. Kredit Bermasalah merupakan jumlah kredit yang tidak tertagih dalam penggolongannya dikategorikan kredit yang Kurang Lancar, Diragukan dan Macet, penilaianya dengan menggunakan Rasio Non Performing Loans (NPL). Kedua variabel tersebut merupakan indikator utama PT. BTPN, Tbk dalam memperoleh Laba. Profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan Rasio Return on Asset (ROA). Dalam penilaianya KAP dan NPL yang semakin rendah menunjukan kinerja keuangan perusahaan yang semakin baik dan berpengaruh terhadap Peningkatan ROA, semakin tinggi nilai Rasio ROA semakin Profitable perusahaan tersebut.

Hasil analisa data menunjukan nilai KAP dan NPL PT. BTPN, Tbk mampu ditekan cukup rendah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI), KAP dan NPL PT. BTPN, Tbk yang mampu ditekan berakibat pada meingkatnya Laba perusahaan. Hasil Uji Statistik Regresi Berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS ver-16 dengan tingkat signifikansi (ɑ 0,05). Secara Simultan Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah (NPL) berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA), dimana 90,5% Profitabilitas dipengaruhi oleh variabel yang diteliti dan sisanya 9,5% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteleti. Hasil uji Regresi Parsial menunjukan NPL berpengaruh sebesar 1,46% terhadap ROA sedangkan KAP sangat kuat yaitu sebesar 89,04% terhadap ROA.

Jika variabel KAP dan NPL bernilan 0% (nol) maka variable ROA bernilai 6%, setiap penurunan 1% variabel NPL akan meningkatkan ROA sebesar 0,62% dan setiap penurunan 1% variabel KAP akan meningkatkan ROA sebesar 1,235%. Secara keseluruhan dari hasil analisa data pada penelitian ini PT. BTPN, Tbk menunjukan kinerja keuangan yang positif dan Profitable.

Kata Kunci : Kualitas Aktiva Produktif, Non Performing Loans, Return on Asset

Klik link dibawah ini untuk men-download Jurnal ini

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas PT. BTPN, Tbk Oleh Gabriela M.I Eman (090812003)

“Analisis Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” (Riset Operasi Bisnis)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan pangsa pasar yang dibidiknya. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau tidak mau didorong untuk mencapai suatu organisasi perusahaan yang efektif dan efisien. Keefektifan dan keefesienan dalam suatu perusahaan sangat diperlukan agar perusahaan dapat memiliki daya saing maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat bertahan dalam dunia persaingan yang ketat.

Di sisi lain, perusahaan juga harus menjalankan fungsi sosial secara internal dan eksternal untuk menjamin kesejahteraan para anggotanya juga berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan. Untuk dapat bersaing dengan industri yang sejenis lainnya, perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif yang sangat sulit ditiru, yang hanya akan diperoleh dari karyawan yang produktif, inovatif, kreatif selalu bersemangat dan loyal. Karyawan yang memenuhi kriteria seperti itu hanya akan dimiliki melalui penerapan konsep dan teknik manajemen sumber daya manusia yang tepat dengan semangat kerja yang tinggi serta pemimpin yang efektif dan lingkungan kerja yang mendukung. Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pegawai, diantaranya motivasi dan kepuasan kerja, Robbins (2001).

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Motivasi kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Masalah motivasi kerja dapat menjadi sulit dalam menentukan imbalan dimana apa yang dianggap penting bagi seseorang karena sesuatu yang penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain.

Menurut Luthans (2006) motivasi adalah proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan tertentu. Apabila nilai ini tidak terjadi, maka akan terwakili individu-individu yang mengeluarkan tingkat biaya tinggi, yang sebenarnya berlawanan dengan kepentingan organisasi. Rendahnya kinerja karyawan dan motivasi karyawan yang dihadapi sebenarnya merupakan permasalahan klasik namun selalu update untuk didiskusikan.

Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Selain motivasi, untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen efektif memerlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya. Di sisi lain pembinaan para karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama perusahaan. Proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga keterampilan para karyawan dapat dipelihara, bahkan dapat ditingkatkan. Dalam hal ini loyalitas karyawan yang kompeten harus diperhatikan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.

Dalam hal kepuasan kerja, Gilmer (1966) dalam As’ad (2003) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, faktor intrinsik dan pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, komunikasi, dan fasilitas.

Sementara itu, menurut Ranupandojo dan Husnan (2002) mengemukakan beberapa faktor mengenai kebutuhan dan keingianan karyawan, yakni gaji yang baik, pekerjaan yang aman, rekan sekerja yang kompak, penghargaan terhadap pekerjaan, pekerjaan yang berarti, kesempatan untuk maju, pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan dan perintah yang wajar, dan organisasi atau tempat kerja yang dihargai oleh masyarakat.

Berdasarkan pada uraian tersebut diatas, maka dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul ”Analisis Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”.

 

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian di atas peneliti terdorong untuk menganalisa dan meneliti permasalah tersebut dalam sebuah karya penelitian yang mengambil topic permasalahan tentang “Seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan”.

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penilitian ini anatara lain :

  1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan?.
  2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan?.
  3. Apakah dengan peningkatan pemberian motivasi dan kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan?

I.4 Manfaat Penelitian

  1. Manfaat bagi praktisi

Manfaat bagi praktisi yang diharapkan adalah dapat memberikan kontribusi bagi pihak manajemen dalam menerapkan strategi dalam memotivasi karyawan dan strategi dalam memberikan kepuasan kerja pada karyawan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan Apakah dengan peningkatan kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan?

  1. Manfaat bagi akademisi

Studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam kajian tentang kinerja, dan sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan rujukan peneliti yang akan dating.

I.5 Metode Penelitian

Populasi dan sampel diperlukan dalam sebuah penelitian untuk mengumpulkan data dari variabel yang diteliti. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 1999).

Populasi penelitian ini adalah jumlah data yang diambil berjumlaah 50 orang. Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Sugiyono, 1999).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (1999) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel diambil dari responden yang memenuhi syarat penelitian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Motivasi

Motivasi dalam manajemen ditunjukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

Abraham Maslow mengemukakan teori motivasi yang dinamakan Maslow’s Needs Hierarchy Theory/A Theory of Human Motivation atau teori Motivasi Hierarki kebutuhan Maslow. Teori Motivasi Abraham Maslow mengemukakan bahwa teori hierarki kebutuhan mengikuti teori jamak, yakni seseorang berprilaku dan bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang artinya, jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang berjenjang, artinya bila ada kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, maka kebutuhan tingkat kedua akan menjadi utama, selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, maka muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai kebutuhan tingkat kelima.

Menurut Terry dan Rue dalam Suharto dan Budi Cahyono (2005) mengatakan bahwa motivasi adalah “…getting a person to exert a high degree of effort…” yang artinya adalah “motivasi membuat seseorang untuk bekerja lebih berprestasi”.

Menurut Luthans (2006) motivasi adalah proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan untuk mendapatkan suatu hasil yang diharapkan.

2.1.2 Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerajaan dan segala sesauatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. (Handoko, 1996).

Selain itu kepuasan kerja juga dapat diartikan sebagai sebuah efektivitas atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan (Kreitner, 2005). Keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para pekerja memandang pekerjaan mereka (Handoko, 1996).

Kepuasan kerja merupakan sebuah cara untuk mengaktualisasikan diri, sehingga akan tercapai sebuah kematangan psikologis pada diri karyawan. Jika kepuasan tidak tercapai, maka dapat terjadi kemungkinan karyawan akan frustasi (Strauss dan Sayles dalam Handoko, 1996).

Kepuasan kerja adalah perilaku individual terhadap pekerjaannya. Organisasi yang karyawannya mendapatkan kepuasan mendapatkan kepuasan di tempat kerja maka cenderung lebih efektif daipada organisasi yang karyawannya kurang mendapatkan kepuasan kerja (Robbins, 2001).

Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa kepuasan kerja adalah suatu respon yang menggambarkan perasaan dari individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah kombinasi dari kepuasan kognotof dan efektif individu dalam perusahaan. Kepuasan afektif didapatkan dari seluruh penilaian emosional yang positif dari pekerjaan karyawan. Kepuasan afektif ini difokuskan pada suasana hati mereka saat bekerja. Perasaan positif atau suasana hati yang positif mengindikasikan kepuasan kerja. Sedangkan kepuasan kerja kognitif adalah kepuasan yang didapatkan dari penilaian logis dan rasional terhadap kondisi, peluang dan atau ”out come”.

Organisasi merupakan wadah tempat berkumpulnya orang-orang yang melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Tujuan tersebut dapat berupa tujuan pribadi anggota organisasi dan tujuan global organisasi. Davis dalam Mangkunegara (2000) mengatakan: “Kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami karyawan dalam bekerja.”

Sedangkan menurut Hasibuan (2005) : “Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan kinerja.”

Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan rasa menyenangkan dan tidak menyenangkan yang dirasakan oleh karyawan, secara langsung berpengaruh pada emosional dan tingkah laku dalam bekerja berupa kinerja, disiplin dan moral kerja.

2.1.3 Pengertian Kinerja

Kinerja mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan perusahan. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Maier (dalam Moh As’ad, 2003) sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler and Poter menyatakan bahwa kinerja adalah “succesfull role achievement” yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya (Moh As’ad, 2003). Dari batasan tersebut Moh As’ad menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Menurut Simamora (1995), kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Menurut Byars dan Rue (dalam Prasetyo Utomo, 2006), kinerja merupakan derajat penyusunan tugas yang mengatur pekerjaan seseorang. Jadi, Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan kegiatan atau menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang diajukan untuk penelitian ini berdasarkan pada hasil telaah teoritis seperti yang telah diuraikan diatas. Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang kerangka pemikiran penelitian ini, maka dapat dilihat dalam gambar 2.1 berikut ini

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

MOTIVASI

 

2.3 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  1. Apakah setiap ada perubahan terhadapa Motivasi(X1) dan Kepuasan Kerja(X2) akan mempengaruhi Kinerja Karyawan(Y)
  2. Motivasi berpengaruh signifikan terhadapa Kinerja Karyawan
  3. Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
  4. Apakah setiap ada perubahan pada  Motivasi dan Kepuasan Kerja akan meningkatkan Kiner Karyawan.

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitan ini menggunakan Analisa Regresi Ganda (Multiple Regression Analysis) dengan mengunakan  dua Variabel bebas/independen  = Motivasi dan = Kepuasan Kerja terhadap Variabel terikat/dependen (Y) = Kinerja Karyawan.

3.2 Analisa Regresi Ganda (Multiple Regression Analysis)

Analisa ini digunakan untuk mengetahui ketepatan prediksi tentang perubahan variabel terikat (Y) yang dipengaruhi oleh variabel  bebas  dan ).

Adapun langkah-langkah analisa regresi ganda tersebut adalah sebagai berikut :

  • Mencari besaran koefisien regresi ganda
  • Menguji signifikansi dengan persamaan regresi ganda dengan uji F. dengan parameternya adalah nilai F table pada taraf krisis ()= 0,05 dan derajat kebebasan (d.b) = K/ n – k – 1.

Model yang digunakan pada persamaan regresi ganda ini adalah sebagai berikut :

Ỹ = + +

Untuk mencari besaran koefisien-koefisien ,, . Mengunakan metode eliminasi dengan persamaan-persamaan sebagai berikut :

= n +  + ∑

∑ = + ∑1i +

∑ =  + ∑∑+ 2i

Dari data table (Tabel Kerja 1) diperoleh :

∑Y  = 1347  = 32177 Y = 43233
 = 1267  = 32262  = 32197
 = 1268  = 34190 N       = 50

 

3.2.1  Mencari Besaran Koefisien Regresi Ganda

Dalam mencari besaran koefisien-koefisien ,, . Menggunakan  metode eliminasi dengan persamaan-persamaan sebagai berikut :

1347 = 50 + 1267 + 1268,                                     (1)

34190 = 1267 + 32177 + 32197                              (2)

36259 = 1268 + 32197+ 32262                              (3)

1706649 = 63350  +  1605269+ 1606556

1709500 = 63350  +  1780450  + 1613100 (-)

-2851      = 0         + (-175161)  (-65440)

-2851      = -175161  (-65440)                               (4)

1707996 = 63400+ 1606556+ 1607824

1711650 = 63400 + (-3294) + (5276)     (-)

-3654     = 0          + (-3294) + (-5276)

-3654     = -3294   + (-5276)                                       (5)

Perhitungan untuk mencari besaran koefisien-koefisien ,, :

15041876 = 924149436 + 34526144

23911776 = 21555936   + 34526144  (-)                  (4)

-8869900 = 902593500

=

= -0,0937

-3654     = -3294 + (-5276)

-3654     = -3294(-0,09827) + (-5276)

-3654     = 323,70138 +  (-5276)

-5276 = 323,70138 + 3654

-5276 = 323,73792

= 323,73792

5276

= 6136,05

 

1347      = 50 + 1267 + 1268

1347      = 50  + 1267(-0,09827) + 1268(6136,05)

1347       = 50 + (-124,5080) + 7780511,4

50       = 1347 – 124,5080 + 7780511,4

50       = 7781733,892

= 7781733,892
50

= 155634,667

 

 = 155634,68

 = -0,09827

 = 6136,05

3.2.2 Menguji Sigmifikasi Dengan Persamaan Regresi Ganda Dengan Uji F

Untuk menguji Singnifikansi koefisien arah Regresi (dan ) digunakan uji F dengan parameter adalah F table yang diambil dari daftar distribusi nilai F pada taraf krisis ()= 0,05 dan derajat bebas (d.b)= K/ n-1

Rumus F yang digunakan adalah :

Dimana :

= + ∑+ …..+∑

= (-0.09827 X 57.02) + (6136.05 X 73,08)

= -5,6033554 + 448422,53

= -448428,137

 

= ∑ ( Y -Ỹ

75,936071 (Tabel Kerja 2)

Maka :

=

=

=

=-138775.528

 

  • Nilai F Tabel (0,05; 2; 47) diambil dari daftar secara nilai F (terlampir) dan diperoleh sebesar 3.18
  • Kriteria pengujian signifikan Ỹ = 155634,68 + 0,09827 ( + 6136,05 ( adalah untuk menguji dan  sebagai berikut :

:  = 0                                                       :  0

= 0

  • Kriteria :

Bila ≥  (0,05 ; 2 ; 47) = 3.18 maka , > berarti Ho ditolak begitu juga sebaliknya

  • Pengujian Signifikansi :

Karena  = -138775,528 <  (0,05 :2 : 50) maka  < 0 berarti  ditolak, dan Ha diterima  yang dirumuskan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil pengujian signifikansi ; ternyata dengan regresi ganda yang diperoleh yakni : Ỹ = 155634,68 + -0,09827 () + 6138,05 (), adalah berpola linear dan signifikansi pada tingkat kepercayaan sebesar 95%

Dengan demikian maka dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

  • Bahwa setiap pertambahan 1 tingkat variable Motivasi akan memberikan kontribusi negative sebesar 0,09827 atau dengan meningkatkan motivasi sebesar 1% hanya akan menurunkan kinerja karyawan sebesar 9,8%.

Bahwa setiap pertambahan 1 tingkat pada variable Kepuasan Kerja akan memberikan kontribusi 6136,05 atau dengan bertambahnya Kepuasan Kerja sebesar 1% akan memberikan kontribusi sebesar 61,35% terhadap kinerja karyawan. Bertolak dari kenyataan tersebut,maka dapatlah dikemukakan bahwa penerapan pemberian Motivasi tidak meningkatkan Kinerja Karyawan  hanya memberikan kontribusi negative atau mempunyai pengaruh negatif. Sedangkan Kepuasan Kerja memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap Kinerja Karyawan bahkan dengan sekali peningkatan Kepuasan Kerja akan meningkatkan Kinerja Karyawan sebesar 61,36%.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Analisa Regresi Ganda (Multiple Regression Analysis) yang digunakan untuk mencari besaran regresi ganda dan menguji signifikansi variable Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan,maka diperoleh kesimpulan bahwa:

Bertolak dari kenyataan tersebut,maka dapatlah dikemukakan bahwa penerapan pemberian Motivasi tidak meningkatkan Kinerja Karyawan  hanya memberikan kontribusi negative atau mempunyai pengaruh negatif. Sedangkan Kepuasan Kerja memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap Kinerja Karyawan bahkan dengan sekali peningkatan Kepuasan Kerja akan meningkatkan Kinerja Karyawan sebesar 61,36%.

4.2 Keterbatasan

Dalam penulisan laporan ini penulispun mempunyai keterbatasan-keterbatasan diantaranya penulis hanya menggunakan satu jenis analisi yaitu Analisa Regresi Ganda (Multiple Regression Analysis) yang hanya menguji dua criteria utama yaitu besaran koefisien regresi ganda dan uji signifikansi regresi ganda (uji F).

4.3 Saran

Memperhatikan adanya beberapa keterbatasan seperti yang telah disampaikan maka bagi penelitian selanjutnya perlu memperhatikan beberapa saran berikut ini:

Dari hasil penelitian yang dilakukan, variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan yaitu kepuasan kerja. Dukungan dari manajer sangat mempengaruhi kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan. Dukungan lebih yang diberikan oleh manajer dapat membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan karyawan diberi tanggungjawab lebih sehingga karyawan dapat memaksimalkan kemampuannya untuk bekerja lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Augusty Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Dewi Ma’rifah. 2006. Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pekerja Sosial pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur. http://www.damandiri.or.id. Diakses Tanggal 1 Maret 2010.

Edhi Prasetyo dan Wahyuddin. 2003. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Riyadi Palace Hotel di Surakarta. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Solo.

Fuad Mas`ud. 2004. Survai Diagnosis Organisasional, Konsep & Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Galih Pramono. 2004. Analisis Pengaruh Ketidakamanan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dengan Variabel Moderator Umur dan Lama Kerja (Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Pemasaran PT. Batik Danarhadi Surakarta. Skripsi di publikasikan. http://www.digilib.uns.ac.id, diakses tanggal 09 November 2009.

Hani T Handoko. 1996. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan. 2002. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE

Henry Simamora. 1995.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

BP STIE YKPN

LAMPIRAN I

TABEL KERJA 1

NO

X2

X1

Y

X1Y

X1X2

1 27 25 27 729 625 729 675

675

2 24 24 25 576 576 600 600

576

3 25 25 27 625 625 675 675

625

4 27 26 29 729 676 783 754

702

5 25 24 26 625 576 650 624

600

6 24 24 25 576 576 600 600

576

7 28 29 30 784 841 840 870

812

8 26 27 27 676 729 702 729

702

9 25 24 25 625 576 625 600

600

10 25 23 26 625 529 650 598

575

11 24 23 25 576 529 600 575

552

12 23 25 26 529 625 598 650

575

13 25 26 27 625 676 675 702

650

14 24 24 25 576 576 600 600

576

15 26 25 29 676 625 754 725

650

16 25 28 29 625 784 725 812

700

17 24 24 25 576 576 600 600

576

18 26 26 27 676 676 702 702

676

19 27 28 28 729 784 756 784

756

20 26 25 29 676 625 754 725

650

21 23 23 25 529 529 575 575

529

22 26 24 27 676 576 702 648

624

23 25 26 27 625 676 675 702

650

24 25 25 26 625 625 650 650

625

25 25 25 27 625 625 675 675

625

26 26 25 28 676 625 728 700

650

27 26 26 27 676 676 702 702

676

28 26 26 27 676 676 702 702

676

29 25 24 26 625 576 650 624

600

30 24 24 27 576 576 648 648

576

31 27 27 28 729 729 756 756

729

32 25 25 26 625 625 650 650

625

33 25 25 26 625 625 650 650

625

34 23 23 26 529 529 598 598

529

35 25 26 28 625 676 700 728

650

36 25 26 28 625 676 700 728

650

37 23 23 26 529 529 598 598

529

38 26 27 27 676 729 702 729

702

39 26 27 29 676 729 754 783

702

40 27 27 28 729 729 756 756

729

41 26 26 27 676 676 702 702

676

42 27 27 28 729 729 756 756

729

43 26 26 27 676 676 702 702

676

44 25 25 26 625 625 650 650

625

45 25 26 27 625 676 675 702

650

46 25 24 26 625 576 650 624

600

47 26 27 29 676 729 754 783

702

48 25 25 26 625 625 650 650

625

49 28 28 29 784 784 812 812

784

50 25 25 26 625 625 650 650

625

Jumlah 1267 1268 1347 32177 32262 34190 34233

32197

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN II

Tabel kerja 2

No

X1

X2

Y

X1-X

(x1)

X2-X

(x2)

Y- Y

(y)

(Y –  Y)2

(y2)

X1y

X2y

Y – Ỹ

(Y – Ỹ)2

1

27

25

27

1,66

-0,34

0,06

0,0036

0,0996

-0,0204

309033,28

-309006,28

95484881079

2

24

24

25

-1,34

-1,34

-1,94

3,7636

2,5996

2,5996

302897,52

-30287,52

917333867,8

3

25

25

27

-0,34

-0,34

0,06

0,0036

-0,0204

-0,0204

309033,47

-309006,47

95484998502

4

27

26

29

1,66

0,66

2,06

4,2436

3,4196

1,3596

315170,99

-315141,99

99314473861

5

25

24

26

-0,34

-1,34

-0,94

0,8836

0,3196

1,2596

302897,42

-302871,42

91731097053

6

24

24

25

-1,34

-1,34

-1,94

3,7636

2,5996

2,5996

302897,52

-302875,52

91733580615

7

28

29

30

2,66

3,66

3,06

9,3636

8,1396

11,1996

333577,38

-333547,38

111253854705

8

26

27

27

0,66

1,66

0,06

0,0036

0,0396

0,0996

321305,475

-321278,47

103219855286

9

25

24

25

-0,34

-1,34

-1,94

3,7636

0,6596

2,5996

302897,42

-302872,42

91731702797

10

25

23

26

-0,34

-2,34

-0,94

0,8836

0,3196

2,1996

296761,37

-296761,47

88067370077

11

24

23

25

-1,34

-2,34

-1,94

3,7636

2,5996

4,5396

296761,47

-296736,47

88052532628

12

23

25

26

-2,34

-0,34

-0,94

0,8836

2,1996

0,3196

309033,66

-309007,66

95485733939

13

25

26

27

-0,34

0,66

0,06

0,0036

-0,0204

0,0396

315169,52

-315142,52

99314807912

14

24

24

25

-1,34

-1,34

-1,94

3,7636

2,5996

2,5996

302897,52

-302872,52

91731763371

15

26

25

29

0,66

-0,34

2,06

4,2436

1,3596

-0,7004

309033,37

-309004,37

95483700679

16

25

28

29

-0,34

2,66

2,06

4,2436

-0,7004

5,4796

327411,62

-327412,62

1,07199E+11

17

24

24

25

-1,34

-1,34

-1,94

3,7636

2,5996

2,5996

302897,52

-302872,52

91731763371

18

26

26

27

0,66

0,66

0,06

0,0036

0,0396

0,0396

315169,42

-315142,42

99314744883

19

27

28

28

1,66

2,66

1,06

1,1236

1,7596

2,8196

327441,42

-327413,42

1,072E+11

20

26

25

29

0,66

-0,34

2,06

4,2436

1,3596

-0,7004

309033,37

-309004,37

95483700679

21

23

23

25

-2,34

-2,34

-1,94

3,7636

4,5396

4,5396

296761,57

-296736,57

88052591975

22

26

24

27

0,66

-1,34

0,06

0,0036

0,0396

-0,0804

302897,32

-302870

91730430737

23

25

26

27

-0,34

0,66

0,06

0,0036

-0,0204

0,0396

315169,52

-315143

99314807912

24

25

25

26

-0,34

-0,34

-0,94

0,8836

0,3196

0,3196

309033,47

-309007

95485616516

25

25

25

27

-0,34

-0,34

0,06

0,0036

-0,0204

-0,0204

309033,47

-309007

95485616516

26

26

25

28

0,66

-0,34

1,06

1,1236

0,6996

-0,3604

309033,37

-309005

95484318689

27

26

26

27

0,66

0,66

0,06

0,0036

0,0396

0,0396

315169,42

-315142,42

99314744883

28

26

26

27

0,66

0,66

0,06

0,0036

0,0396

0,0396

315169,42

-315142,42

99314744883

29

25

24

26

-0,34

-1,34

-0,94

0,8836

0,3196

1,2596

302897,42

-302871,42

91731097053

30

24

24

27

-1,34

-1,34

0,06

0,0036

-0,0804

-0,0804

302897,52

-302870,52

91730551885

31

27

27

28

1,66

1,66

1,06

1,1236

1,7596

1,7596

172205,37

-172177,37

29645046740

32

25

25

26

-0,34

-0,34

-0,94

0,8836

0,3196

0,3196

309033,47

-309007,47

95485616516

33

25

25

26

-0,34

-0,34

-0,94

0,8836

0,3196

0,3196

309033,47

-309007,47

95485616516

34

23

23

26

-2,34

-2,34

-0,94

0,8836

2,1996

2,1996

296761,57

-296735,57

88051998503

35

25

26

28

-0,34

0,66

1,06

1,1236

-0,3604

0,6996

315169,52

-315141,52

99314177628

36

25

26

28

-0,34

0,66

1,06

1,1236

-0,3604

0,6996

315169,52

-315141,52

99314177628

37

23

23

26

-2,34

-2,34

-0,94

0,8836

2,1996

2,1996

296761,57

-296735,57

88051998503

38

26

27

27

0,66

1,66

0,06

0,0036

0,0396

0,0996

321305,47

-321278,47

103219855286

39

26

27

29

0,66

1,66

2,06

4,2436

1,3596

3,4196

32105,47

-321276,47

103218570176

40

27

27

28

1,66

1,66

1,06

1,1236

1,7596

1,7596

172205,37

-172177,37

29645046740

41

26

26

27

0,66

0,66

0,06

0,0036

0,0396

0,0396

315169,42

-315142,37

99314713369

42

27

27

28

1,66

1,66

1,06

1,1236

1,7596

1,7596

172205,37

-172177,37

29645046740

43

26

26

27

0,66

0,66

0,06

0,0036

0,0396

0,0396

315169,42

-315142,42

99314744883

44

25

25

26

-0,34

-0,34

-0,94

0,8836

0,3196

0,3196

309033,47

-309007,47

95485616516

45

25

26

27

-0,34

0,66

0,06

0,0036

-0,0204

0,0396

315169,52

-315142,52

99314807912

46

25

24

26

-0,34

-1,34

-0,94

0,8836

0,3196

1,2596

302897,42

-302871,42

91731097053

47

26

27

29

0,66

1,66

2,06

4,2436

1,3596

3,4196

321305,47

-321276,47

103218570176

48

25

25

26

-0,34

-0,34

-0,94

0,8836

0,3196

0,3196

309033,47

-309007,47

95485616516

49

28

28

29

2,66

2,66

2,06

4,2436

5,4796

5,4796

327441,33

-327412,33

107198833836

50

25

25

26

-0,34

-0,34

-0,94

0,8836

0,3196

0,3196

309033,47

-309007,47

95485616516

1267

1268

1347

 

 

 

 

84,82

57,02

73,08

75,936071

 

x1 = 25,7                   x2 = 25,8                  y = 26,2